Permainan
tradisional
A.
Terori Kreativitas
Ø
Teori Cziksentmihalyi
Ciri tumbuhnya kreativitas pada individu yakni
Predisposisi genetis (genetic predisposition), mempunyai minat pada usia
dini pada ranah tertentu sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan
kreativitas; mempunyai akses terhadap suatu bidang dengan Adanya sarana dan
prasarana serta adanya Pembina atau mentor dalam bidang yang diminati sangat
membantu pengembangan bakat; Access to a field (Kemampuan berkomunikasi
dan berinteraksi dengan teman sejawat, tokoh tokoh penting dalam bidang yang
digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja
sama dengan pakar pakar dalam bidang yang diminati sangat penting untuk
mendapatkan pengakuan, penghargaan dari orang-orang penting).
Ø
Cropley (dalam Munandar,
2002)
Meneliti tentang hubungan antara tahap proses kreatif
Wallas dan produk yang akan dicapai, dari penelitian tersebut didapatkan hasil
perilaku kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologi yang
berinteraksi.
oInternal
Ø
Menurut Rogers (dalam
Munandar, 2002)
Faktor internal
Yang dapat membuat individu kreatif adalah adanya
keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi patokan
pribadi seseorang (internal locus of evaluation), kemampuan untuk
bereksperimen. Ketiga ciri atau kondisi tersebut merupakan dorongan dari dalam
(internal press) untuk berkreasi.
Faktor Eksternal
Rogers (dalam Munandar, 2002) mengatakan bahwa
psikoterapi dapat menciptakan kondisi dimana individu merasa aman dan bebas
psikologinya, hal ini memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.
Ø
Menurut Clark
Moustakis (1967),
Ahli psikologi
humanistic menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan
dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.
B.
Permainan Tradisional
Bermain merupakan salah satu kebutuhan penting bagi anak dan orang tua
harus menyadari itu dan tidak melarang anak-anaknya untuk bermain. Orang tua
justru harus mengarahkan serta memfasilitasi anaknya untuk bermain. Dengan
bermain, anak bisa belajar untuk beradaptasi, bersosialisasi, bebas
berekspresi, serta dapat mengembangkan kreativitas anak.
Apalagi dengan permaian tradisional, banyak permaiana
tradisional yang kita lupakan, padahal permainan tradisional banyak sekali
manfaatnya bagi anak. Permainan tradisional sangat cocok bagi
media pembelajaran pendidikan anak usia dini. Alasannya, permainan tradisional
mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak menjalani kehidupan
bermasyarakat. Haris mengatakan dengan permainan tradisional anak-anak bisa
mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu, permainan
tradisional bisa juga dapat mengembangkan aspek pengembangan moral, nilai
agama, sos ial, bahasa, dan fungsi motorik. Contohnya bamain tampurung. Oleh
karena itu ia memandang, permainan tradisional bisa menjadi sarana yang baik
dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini. Salah satu yang ut ama mamapu
memberikan unsur pendidikan pada anak dengan biaya murah dan hasil yang
memusakan.
Menurut Menurut Mohammad Zaini Alif dari Komunitas Hong , ada banyak hal
yang bisa diambil dari mainan tradisional. Permainan tradisional memberikan
pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati
sesama, hingga cinta kepada Tuhan. Mainan tradisional juga dekat dengan alam
dan memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi anak. Permainan tradisional
yang bisa dibuat sendiri melatih kreativitas dan tanggung jawab pada anak.
Contoh
Permainan Tradisional
Judul permainan : Bamain Tampuruang
Jenis permainan : Tradisional
Pengertian
Bamain Tampurung adalah
permaian anak-anak di daerah Minangkabau, yang sangat digemari oleh masyarakat,
pada sebagian daerah ada yang menamainya dengan balap tampurung.
Perlengkapan/Peralatan
1.
12 buah tampuruang (batok kelapa)
2.
Tali rafia warna-warni,
3.
Kayu
Cara membuat permainan
1.
Buatlah lubang ditengah tampuruang tersebut.
2.
Potong tali rafia menjadi 2 bagian, kemudian
masing-masing tali diikatkan pada kedua lubang tampuruang tersebut.
3.
Tempuruang sudah bisa dimainkan.
Prosedur/Cara permainan
Anak menaiki tampuruang yang telah diberi tali yang
panjang agar pada saat anak menaiki tampuruang anak dapat memegang tali dan
berjalan dengan berpegangan pada tali tersebut.
Analisis Sesuai Dengan Aspek Perkembangan
Seni
|
Bahasa
|
Kognitif
|
Moral
Agama
|
Fisik
Motorik
|
Anak
dapat mengenal warna dan bentuk ukuran benda lainnya.
Anak
bisa mengklarifikasi benda berdasarkan bentuk, warna atau ukuran.
|
Anak
dapat menceritakan langkah-langkah permainan yang dilakukan.
Anak
dapat memahami aturan dalam suatu permainan.
.
|
Anak
dapat membuat perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.
Anak
dapat mengajak teman untuk bermain.
Anak
dapat mengunggkapkan asal mula permainan.
Anak
mampu mengenal benda berdasarkan fungsi.
Anak
mampu mengenal konsep bilangan.
Anak
bisa mengetahui konsep banyak dan sedikit.
|
Melatih
kesabaran anak dalam melakukan permainan.
Anak
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Anak
mudah bergaul dengan baik.
Anak
mampu berbicara sopan saat bercerita.
Anak
bisa menghargai karya temannya.
Anak
dapat memelihara kebersihan lingkungan misalnya membuang sampah pada
tempatnya.
|
Anak
dapat melatih keseimbangan, kelincahan, ketangkasan, dan keberaniannya dalam
bermain.
Anak
dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media.
Anak
bisa mengekpresikan diri dalam gerakan bervariasi dengan lentur dan lincah.
Anak
dapat menggerakkan lengannya untuk kelenturan kekuatan otot.
Anak
mampu meniru bentuk.
Anak
bisa melakukan gerakan melompat.
|
Hi kak,
BalasHapusPerkenalkan saya merlyn dari situs HL8 ingin menawarkan kerjasama dalam bentuk program affiliasi dimana anda bisa mendapatkan keuntungan komisi 40% flat dari kami setiap bulannya, Apabila anda tertarik silahkan hubungi kami di affiliate@hl8asia.com atau fb saya.
Terima kasih atas perhatiannya
merlyn